Kolesterol
Kolesterol adalah bahan berlemak yang dihasilkan oleh liver/hati. Ditemukan hanya pada lemak hewani, tidak terdapat pada lemak nabati. Kolesterol dibutuhkan untuk menghasilkan hormon seks dan adrenalin, membentuk dinding sel pada hewan,vitamin D, dan garam empedu. Kolesterol dihasilkan dari makanan yang mengandung lemak jenuh dan karbohidrat. Juga ,semua sel dalam tubuh dapat menghasilkan kolesterol tetapi liver dan usus adalah penghasil utama. Jaringan-jaringan lemak ini (kurang lebih 1-2 gr setiap hari), dapat mengumpul pada arteri bahkan pada diri seseorang yang tidak mengkonsumsi kolesterol.
Diet kolesterol dan puasa dapat mengurangi jumlah kolesterol yang dihasilkan oleh tubuh; mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi meningkatkan jumlah kolesterol yang dibuat. Lemak jenuh mengangkut lebih banyak kolesterol melalui aliran darah dibandingkan lemak tak jenuh.
Beberapa penelitian percaya bahwa ketika kadar kolesterol dalam darah menjadi tidak normal tingginya, endapan-endapan lemak yang terdiri dari kolesterol dan kalsium tertimbun dalam arteri-arteri, termasuk arteri-arteri pada jantung; sehingga memperbesar kerentanan terhadap serangan jantung. Endapan-endapan kolesterol paling banyak terjadi pada bagian-bagian pembuluh darah yang menjadi rapuh karena tekanan darah tinggi atau ketegangan yang tidak semestinya.
Penelitian tentang epidemiologi mengungkapkan bahwa prevalensi terjadinya atheroclerosis lebih tinggi di negara-negara yang makananya mengandung lemak jenuh rendah,namun orang eskimo, yang mengkonsumsi lemak jenuh dalam jumlah banyak,jarang terkena penyakit ini. Ini menunjukan bahwa ada faktor-faktor lain disamping lemak jenuh yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah, seperti misalnya strees, kegelisahan, merokok. terlalu banyak makan, kurang olahraga dan terlalu banyak mengkonsumsi karhohidrat murni.
Beberapa orang mungkin tidak dapat secara efektif mencerna lemak jenuh. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi termasuk tekanan darah tinggi. Diabetes dan encok. Choline, vitamin B12, biotin, lecithin, asam pengamik menthionine dan kemungkinan inositol adalah bahan-bahan lipotropik, bahan-bahan yang harus tersedia untuk mencegah penimbunan lemak dalam liver. Karena liver mengatur kolesterol,vitamin-vitamin C, E, niacin, asam folat atau B6 juga penting. Banyak dari bahan-bahan gizi yang terdapat dalam pollen ini perlu untuk pemanfaatan lemak.
Kolesterol dalam tubuh harus di jaga tetap sebagai larutan untuk mencegah pembentukan endapan; lecithin tampak dapat membantu empedu melakukannya. Lecithin terkandung dalam banyak makanan berlemak,tapi sewaktu lemak-lemak ini bereaksi dengan hidrogen,lecitin lenyap. Persediaan yang memadai dari asam lemak jenuh (khusus asam linoleic) dan vitamin E tampaknya membantu mengontrol kadar kolesterol dalam darah dan mencegah atheroclerosis. Vitamin C membantu dalam mencegah pembentukan dan penimbunan kolesterol.
Testimoni:
- GINJAL, ASAM URAT, KOLESTEROL, HIPERTENSI BERESSSS
- HIPERTENSI: Akhirnya… Setelah 19 Tahun Saya Bisa Lepas Obat
Konsumsi propolis akan membantu meningkatkan kadar lemak tidak jenuh (HDL) sehingga membantu tubuh dalam mengangkut lemak tubuh. Royal Jelly membantu memperbaiki endotel pembuluh darah sehingga mengurangi resiko artherosklerosis. Trimee II dengan kandungan Chitosan bekerja langsung di usus dalam mencegah penyerapan lemak secara langsung sehingga kadar lemak yang diserap akan menurun.
Testimoni:
- Batal CUCI DARAH, ASAM URAT & SEGUDANG Penyakit LenyapÂ